• Senin, 25 September 2023

Mengenal Puasa Tarwiyah, Keutamaan dan Waktu Pelaksanaannya

- Kamis, 8 Juni 2023 | 18:44 WIB
Puasa Tarwiyah disunahkan bagi umat Islam. Berikut ini pengertian, keutamaan hingga waktu pelaksanaannya. (Michael Burrows)
Puasa Tarwiyah disunahkan bagi umat Islam. Berikut ini pengertian, keutamaan hingga waktu pelaksanaannya. (Michael Burrows)

PATI UPDATEPuasa Tarwiyah termasuk dalam puasa sunah. Dikerjakan di bulan Dzulhijjah. Di dalamnya terkandung banyak keutamaan.

Umat Islam yang tidak sedang berhaji sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunah ini. Pelaksanaan puasa ini dimaksudkan untuk menunjukkan komitmen ketaatan sekaligus mendekatkan diri pada Allah SWT.

Ketika memasuki hari Tarwiyah, umat Islam sebaiknya mengerjakan puasa Tarwiyah ini.

Pertanyaannya sekarang, apa yang dimaksud dengan tarwiyah? Apa saja keutamaannya? Kemudian, kapan puasa ini dilaksanakan?

Baca Juga: Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah pada Tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah

Pengertian Tarwiyah

Menurut Imam Fakhruddin Arrazi yang dikutip dari laman islam.nu.or.id, tarwiyah bermakna berpikir atau merenung.

Di sini, beliau menjelaskan jika keadaan tersebut berkaitan dengan sebuah peristiwa yang dipenuhi dengan keraguan.

Beliau menjelaskan tentang 3 pendapat mengenai penamaan dari Tarwiyah secara gamblang.

Pertama, Nabi Adam AS diperintahkan untuk membangun sebuah rumah. Setelah beliau membangunnya, beliau berpikir dan berkata mengenai upah yang akan didapatkan dari pekerjaan tersebut.

Beliau berargumen bahwa setiap kali orang bekerja, maka akan ada upah yang didapatkan dari bekerja tersebut.

Kemudian, Allah SWT memberi jawaban jika Nabi Adam Thawaf di tempat tersebut, Allah akan memberikan upah berupa pengampunan dosa di putaran pertama thawaf.

Nabi Adam meminta tambahan upah. Kemudian, Allah menjawab jika keturunan Nabi Adam yang thawaf di tempat tersebut juga akan mendapatkan ampunan.

Kemudian, Nabi Adam AS meminta upah lagi. Kemudian, dijawab Allah SWT jika keturunan Nabi Adam yang memohon ampunan ketika melaksanakan thawaf dan mengesakan Allah akan mendapatkan ampunan.

Kedua, Nabi Ibrahim AS bermimpi pada malam Tarwiyah. Mimpinya adalah menyembelih anaknya, Nabi Ismail AS.

Ketika terbangun di pagi hari, beliau berpikir mengenai benar tidaknya mimpi tersebut. Kemudian, mimpi ini kembali muncul di malam Arafah. Akhirnya, beliau yakin bahwa mimpi tersebut merupakan perintah dari Allah SWT.

Halaman:

Editor: Ahmad Fuad

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X