Dalil Puasa Tarwiyah yang Menganjurkan Umat untuk Melaksanakannya

PATI UPDATE – Dalil puasa Tarwiyah ini menjadi acuan bagi umat untuk melaksanakan ibadah sunah. Adanya dasar yang berisi anjuran berpuasa ini membuat umat lebih mantpa dalam menunaikannya.

Dalam pelaksanaan ibadah, dibutuhkan dasar syariat yang dijadikan pegangan. Tidak terkecuali dengan puasa sunah. Contohnya puasa Tarwiyah ini.

Meskipun ada beberapa pendapat yang mempermasalahkan tentang dalil puasa Tarwiyah ini, tetapi sebagian besar umat Islam tetap melaksanakannya. Karena, perilaku ibadah ini didasarkan pada dalil yang lebih umum sebagai pegangan.

Mengenai dasar hadistnya, ini berisi tentang keutamaan berpuasa di Hari Tarwiyah.

Baca Juga: Mengenal Puasa Tarwiyah, Keutamaan dan Waktu Pelaksanaannya

صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين

Artinya: Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun. (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).

Ini menunjukkan bahwa puasa tersebut sangatlah baik. Bahkan, sangat disayangkan jika umat Islam melewatkannya.

Akan tetapi, beberapa ahli hadist mempermasalahkan Riwayat hadits ini. Ini tidak lepas dari pemuatan dari perawi yang dianggap bermasalah.

Pada akhirnya, beberapa ahli hadits mengambil kesimpulan jika hadits tersebut tidak bisa dijadikan sebagai sandaran atau pun hujjah syariah.

Meskipun begitu, bukan berarti bahwa puasa yang dikerjakan pada Hari Tarwiyah ini tanpa landasan yang kuat.

Sejumlah dalil umum dijadikan sebagai rujukan tentang anjuran untuk mengerjakan puasa di hari tersebut.

Ini berkaitan langsung dengan anjuran beramal shalih di 10 hari pertama pada bulan Dzulhijjah.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر

Artinya: Rasulullah SAW bersabda: Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk diisi dengan ibadah sebagaimana (kesukaan-Nya pada) sepuluh hari ini. (HR At-Tirmidzi).